Chat kami untuk penawaran terbaik

4 Cara Menghitung Penyusutan HPP

{{ 4 Cara Menghitung Penyusutan HPP }} Sebagai pemilik usaha, Pilaris kadang merasa kebingungan dalam menentukan harga jual produk. Kalian harus mempertimbangkan harga yang tidak terlalu murah dan bisnis kalian agar dapat mendapatkan keuntungan yang sesuai. Oleh karena itu, Pilaris sebaiknya menggunakan perhitungan harga pokok penjualan atau HPP. HPP sendiri merupakan gambaran mengenai perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh usaha secara langsung maupun tidak langsung dari proses produksi. Adapun beberapa unsur yang termasuk ke dalam HPP adalah biaya-biaya yang dikeluarkan secara langsung selama proses produksi, seperti bahan baku, tenaga pekerja, dan sebagainya. Nah, dalam HPP, kadang dibutuhkan adanya penyusutan atau depresiasi. Depresiasi sendiri merupakan akumulasi biaya yang dialokasikan untuk aset tetap selama suatu periode tertentu. Depresiasi biasanya akan mempengaruhi nilai dari sebuah perusahaan karena akumulasi depresiasi untuk setiap aset dapat mengurangi nilai pada neraca bisnis kalian. Nah, agar Pilaris mampu menghitung penyusutan atau depresiasi HPP, Pilaris bisa menggunakan keempat metode berikut ini!

Metode Penyusutan Garis Lurus

Metode ini merupakan sebuah metode yang paling sering digunakan untuk melakukan perhitungan beban penyusutan. Dalam metode ini, fokus utamanya adalah pada penyusutan menggunakan waktu bukan dari fungsi penggunaannya. Kalau Pilaris menggunakan metode ini untuk menghitung penyusutan, kalian harus menentukan estimasi nilai residu aktiva di akhir tahun pemakaian. Rumus yang digunakan untuk menghitung penyusutan dengan metode ini adalah:
Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Aset - Nilai Residu) / Umur Ekonomis

Metode Biaya Penyusutan Beban Menurun

Depresiasi beban menurun ini adalah suatu metode penyusutan yang dipercepat dimana menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi di awal tahun dan akan rendah pada periode selanjutnya. Fokus utama dari metode ini adalah beban penyusutan yang lebih banyak pada tahun awal, sebab aktiva mengalami penurunan pada tahun tersebut. Rumus yang dapat digunakan adalah:
Biaya Penyusutan = [Umur Ekonomis X (Biaya Perolehan Aset - Nilai Residu)] / Jumlah Angka Tahun

Metode Penyusutan Faktor Menurun Tunggal

Metode ini dilakukan untuk memberikan ekspektasi yang lebih tepat dan lebih berhati-hati dibandingkan dengan metode penurunan garis lurus. Pilaris bisa menggunakan rumus berikut:
Biaya Penyusutan = Biaya Perolehan Aset X (Persentase Depresiasi Tunggal)

Metode Penyusutan Faktor Menurun Ganda

Dibandingkan metode garis lurus dan metode penyusutan faktor menurun tunggal, metode saldo menurun ganda lebih hati-hati dalam menentukan estimasi, karena nominal penyusutannya sengaja dinaikkan 2 kali lipat. Rumusnya yaitu:
Biaya Penyusutan = Biaya Perolehan Aset X (Persentase Depresiasi Ganda)
Itu tadi empat metode untuk melakukan penghitungan penyusutan HPP. Semoga hal ini bisa membantu Pilaris untuk menetapkan harga produk yang sesuai dan dapat memberikan keuntungan yang tepat! Temukan informasi lainnya seputar keuangan di Pilar Asia!
Tags: Bisnis, Franchise, franchise indonesia, hpp, keuangan bisnis, keuangan franchise,
Pilar Asia

Leave a reply

Indonesia SME’s Marketplace

Ruko Graha Boulevard Summarecon Serpong, Jln. Gading Serpong Boulevard BVA1, Curug Sangereng,

Kec. Klp Dua, Kabupaten Tangerang, Banten 15810

METODE PEMBAYARAN


© 2021 Pilar Asia | PT Pilar Kemajuan Indonesia