1.Berhenti menjadi diri sendiri
Untuk Pilaris yang baru memulai bisnis, ataupun yang sudah menjalani bisnisnya sendiri. Ingatkah alasan kamu ketika memulai bisnis? Apakah alasan itu tetap ada pada diri kamu? Ingat kembali alasan ketika kamu memulai bisnis ini. Banyak pebisnis yang melupakan visinya ketika mereka mendapat keuntungan yang besar dari bisnis mereka. Mungkin kamu bertanya apakah visi itu penting. Kalau visi kamu berubah, percayalah kualitas produk, atau kualitas pelayananmu pasti akan berubah juga. Hal inilah yang menjadi penyebab franchise tidak bertahan lama. Jadi, tetap pertahankan visi yang kamu punya ya!
2. Terlalu cepat nyaman
Bisnis baru yang dimulai dari nol biasanya akan mengalami peningkatan yang signifikan ketika dapat dieksekusi dengan baik. Namun, janganlah kamu terlalu cepat nyaman dan menikmati peningkatan tersebut. Banyak bisnis yang gagal karena mereka berhenti berinovasi. Mereka beranggapan bahwa dengan begini saja pun bisnis sudah berjalan dengan baik. Hukum rimba berlaku untuk semua hal, Pilaris! Yang akan bertahan adalah mereka yang bisa
beradaptasi dan mengantisipasi kondisi pasar.
3. Rencana yang berubah-ubah
Rencana bisnis seharusnya dibuat untuk mempercepat perkembangan sebuah bisnis. Namun, terkadang perubahan rencana manajemen yang terlalu sering bisa membawa petaka. Ketika bisnis mau menjalankan suatu rencana, perlu banyak waktu untuk memulai, mengembangkan, dan mengeksekusi rencana tersebut. Jika rencana terus berubah-ubah, berarti visi dan misi dari para founder harus turut dipertanyakan. Rencana yang berubah-ubah dapat menjadi penyebab franchise tidak bertahan lama, lho! Kira kira apakah Pilaris salah satu yang seperti ini ?
4. Pasar yang cuma trend
Memilih jual produk apa tidak bisa hanya melihat trend apa yang sedang terjadi. Di Indonesia, trend tidak ada yang pernah
tahan lama. Kalau bisnis kamu hanya menjual produk yang sedang trend, pasti tidak akan tahan lama juga.
5. Produk yang “okelah”
Produk merupakan tulang punggung dan nyawa dari sebuah bisnis. Ketika suatu bisnis tidak bisa mempertahankan konsistensi produknya, secara tidak langsung bisnis tersebut sudah gagal. Produk yang kualitasnya biasa saja akan kalah dengan kompetitor lain yang terus berinovasi. Kita harus membuat produk yang unik dan menarik, bahkan kalau bisa hanya kamu yang punya produk tersebut.
6. Rakus
Ketika bisnis kita sudah mulai membuahkan hasil, jangan langsung diambil keuntungan tersebut untuk pemakaian pribadi. Investasikanlah kembali ke dalam bisnis kita. Fokus terlebih dahulu untuk mengubah pembeli menjadi pelanggan, dengan tidak langsung mengambil keuntungan.