
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, makin banyak bisnis yang menggunakan strategi
product placement untuk memasarkan produknya. Dengan
strategi ini, bisnis dapat menjangkau target audiens mereka dengan menghindari
hard-selling. Strategi
product placement dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan,
brand awareness, dan menarik pelanggan tanpa menggunakan iklan tradisional, lho!
Pengertian Product Placement
Product placement pada dasarnya merupakan
teknik periklanan yang memasang produk dan layanan tertentu agar ditampilkan dalam sebuah produksi untuk menarik audiens baru. Pemilik bisnis akan menempatkan produk pada film,
video game, atau buku supaya mereka bisa menerima lebih banyak visibilitas dari audiens film tersebut. Guna mendapatkan hak penempatan produk,
brand akan diminta untuk membayar pihak produser acara dengan uang tunai atau produk perusahaan, sesuai dengan kesepakatan. Seiring dengan tingginya popularitas film, maka semakin banyak pula peminat film tersebut. Sehingga, strategi pemasaran menggunakan teknik
product placement dapat membawa
banyak leads dan pelanggan potensial bagi bisnis.
Jenis Product Placement
Sebenarnya, strategi
product placement sudah diterapkan sejak lama oleh banyak perusahaan besar, lho! Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, perusahaan skala kecil dan menengah juga mulai menerapkan strategi
product placement Vlog dan konten-konten skala kecil lainnya. Terdapat beberapa jenis
product placement yang bisa perusahaan terapkan.
Script Placement
Dalam jenis ini, produk tidak akan ditempatkan di dalam latar depan maupun latar belakang produksi. Melainkan, produk akan disebutkan karakter dalam beberapa percakapan, baik dalam bentuk dialog ataupun monolog. Memang, secara sekilas, strategi ini kurang mencolok. Akan tetapi, penyebutan produk secara berulang kali akan menarik perhatian audiens
secara halus.
Screen Placement
Teknik ini mendorong perusahaan untuk menempatkan produk secara langsung pada latar depan atau latar belakang bidikan kamera. Produk ini tidak akan disebutkan, tetapi tetap bisa menerima waktu layar yang cukup banyak. Jenis ini sebenarnya paling sering digunakan, lho! Misalnya ketika ada
scene film di sebuah ruang makan dan terdapat beberapa produk minuman yang diletakkan di meja makan.
Plot Placement
Konsep satu ini merupakan jenis penempatan produk yang paling sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Plot placement akan membuat produk seakan-akan menjadi
ciri khas dari suatu film tertentu. Selain itu, produk ini juga nantinya akan selalu dihubungkan dengan karakter atau cerita dalam film. Misalnya saja
brand mobil Aston Martin yang dikaitkan dengan karakter James Bond karena selalu muncul dalam filmnya. Contoh lain adalah mobil Mustang yang sering diidentikkan dengan karakter Dominic Toretto dari
franchise film
Fast & Furious.
Product placement yang dilakukan
secara berlebihan berpotensi mengganggu audiens untuk fokus dengan film. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengontrol
product placement adalah dengan mempromosikannya dengan cara sehalus mungkin.
Kalau Pilaris masih membutuhkan insights soal berbagai tips lainnya terkait franchise, kalian bisa menemukannya di Pilar Asia!