Buy Now Pay Later: Kemudahan Berbelanja atau Jebakan Konsumtif?

19 October 2023 / by Pilar Asia / in Tips & Tricks
{{ Buy Now Pay Later: Kemudahan Berbelanja atau Jebakan Konsumtif? }}

Dalam era digitalisasi yang berkembang pesat, masyarakat mengikuti perkembangan tersebut dalam kehidupan konsumtif mereka. Salah satu inovasi terbaru dalam ranah konsumsi adalah sistem pembayaran BNPL atau Buy Now Pay Later. Meskipun menjanjikan kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanja, muncul pertanyaan apakah Buy Now Pay Later sebenarnya memberikan kemudahan atau justru menjebak konsumen ke dalam pola konsumtif yang tidak sehat.

Apa itu Buy Now Pay Later? Buy Now Pay Later adalah istilah yang merujuk pada layanan pembayaran atau jasa yang memungkinkan konsumen untuk menunda pembayaran atau berhutang dengan kewajiban melunasi di masa mendatang. Konsep ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2016 oleh perusahaan fintech bernama Kredivo.

BNPL menawarkan opsi pembiayaan tanpa biaya tambahan, yang sangat menarik bagi konsumen yang sensitif terhadap biaya tambahan. Generasi milenial yang akrab dengan teknologi dan Generasi Z merupakan pengguna utama dari layanan ini. Namun, pertumbuhan yang berkelanjutan juga akan dipengaruhi oleh konsumen yang lebih tua. BNPL memiliki potensi besar untuk memperluas pangsa pasar bagi bisnis ritel, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan memperkuat loyalitas pelanggan.

Data menunjukkan bahwa pasar BNPL secara global diperkirakan akan terus tumbuh, dengan perkiraan CAGR sebesar 22,0% dari $30,38 miliar pada tahun 2023 menjadi $122,19 miliar pada tahun 2030. Banyak generasi milenial menunjukkan minat terhadap paket BNPL yang ditawarkan oleh bank mereka. OJK mencatat pertumbuhan jumlah kontrak pengguna Buy Now Pay Later yang meningkat secara signifikan.

Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan oleh Buy Now Pay Later, terdapat potensi jebakan konsumtif yang perlu diwaspadai. Sistem ini dapat mendorong konsumsi impulsif tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial yang sebenarnya. Pengguna Paylater bisa terjebak dalam lingkaran hutang yang sulit terkendali jika tidak mengelola pembayaran dengan bijak. Bunga dan denda keterlambatan pembayaran dapat membebani keuangan jangka panjang.

Sebagai contoh, seorang mahasiswi mengakui bahwa penggunaan Paylater membuatnya menjadi boros dan terjebak dalam kebiasaan berbelanja yang tidak sehat. Kecenderungan ini berlangsung hingga dia menyadari bahwa harus mengatur batas kredit dan berhenti mendaftar ulang ke akun Paylater-nya.

Di Indonesia, aturan khusus yang mengatur bisnis Paylater belum ada, padahal penggunaannya dalam transaksi e-commerce terus meningkat. Meskipun Buy Now Pay Later dapat menjadi faktor pendongkrak konsumsi dan pertumbuhan ekonomi, penggunaan yang tidak bijaksana dapat mengakibatkan masalah finansial.

Dalam kesimpulannya, Buy Now Pay Later memberikan manfaat tetapi juga membawa risiko jebakan konsumtif. Kemudahan ini dapat membuat konsumen terlena dan kehilangan kendali atas keuangan mereka. Oleh karena itu, penting bagi konsumen, terutama generasi muda, untuk menggunakan layanan ini dengan bijak dan memahami implikasinya pada keuangan mereka.

Tags: BNPL, Keuangan, Pribadi, Konsumsi, Pembayaran, Generasi, Milenial, Risiko,
Pilar Asia

Leave a reply

Indonesia SME’s Marketplace

Ruko Graha Boulevard Summarecon Serpong, Jln. Gading Serpong Boulevard BVA1, Curug Sangereng,

Kec. Klp Dua, Kabupaten Tangerang, Banten 15810

METODE PEMBAYARAN


© 2023 Pilar Asia | PT Pilar Kemajuan Indonesia