Chat kami untuk penawaran terbaik

Dalam menghadapi permintaan yang tinggi, Warteg Kharisma Bahari merancang strategi ekspansi bisnisnya di Solo.

13 September 2023 / by Pilar Asia / in Review Products
{{ Dalam menghadapi permintaan yang tinggi, Warteg Kharisma Bahari merancang strategi ekspansi bisnisnya di Solo. }}

Warung Tegal, atau warteg, telah menjadi pilihan populer untuk bersantap karena dikenal dengan hidangan lezatnya yang memiliki harga yang terjangkau.

Warteg semakin berkembang dan mulai muncul di berbagai kota, termasuk Solo. Dalam kurun waktu sebulan terakhir, terlihat banyak bangunan warteg baru muncul di sekitar kawasan kampus, terutama di sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, seperti yang dilaporkan oleh Solopos.com.

Salah satu dari warteg-warteg tersebut adalah Warteg Kharisma Bahari. Menurut David, seorang pemasar dari Warteg Kharisma Bahari, mereka telah membuka dua outlet baru di wilayah Soloraya, yaitu di sekitar UMS dan di Pabrik Sritex, Sukoharjo, selama sebulan terakhir.

Keputusan untuk memperluas ke wilayah Soloraya diambil karena terlihat potensi yang besar dengan banyaknya permintaan untuk waralaba.

Warteg Kharisma Bahari pertama kali didirikan pada tahun 1996 oleh Sayudi. Saat itu, Sayudi memulai warteg pertamanya di Jakarta Selatan dengan modal pinjaman dari mertuanya berupa sertifikat rumah. Ide untuk menjadikan Kharisma Bahari Group sebagai franchise muncul secara tidak sengaja.

Sebelumnya, mereka telah sukses membuka 30 outlet di Yogyakarta sejak November 2022. Pasar warteg di Jakarta semakin terbatas, sehingga mereka memutuskan untuk mengembangkan bisnis di wilayah Solo, Yogyakarta, dan Semarang.

Salah satu daya tarik utama warteg adalah kombinasi rasa, penampilan, dan harga yang mereka tawarkan. Selain itu, lokasi outlet warteg juga memiliki peran penting dalam kesuksesan bisnis ini, dengan penargetan pada daerah kampus, pabrik, dan perkantoran.

Menu warteg dikenal sebagai masakan rumahan, yang mengingatkan pelanggan pada hidangan yang biasa mereka nikmati di rumah mereka sendiri. Bedanya dengan warung makan di tempat (warmindo) adalah bahwa warteg lebih menargetkan pelanggan yang ingin makan cepat dan pergi, dengan waktu singkat untuk makan di tempat.

Mereka juga menyediakan metode pembayaran berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk melayani kebutuhan pembayaran. Hal ini sejalan dengan tren perubahan perilaku masyarakat yang semakin banyak yang beralih ke transaksi tanpa uang tunai.

Namun, bisnis warteg juga memiliki risiko, terutama ketika harga bahan dapur seperti telur dan cabai mengalami fluktuasi. Untuk mengatasi fluktuasi harga ini, Warteg Kharisma Bahari harus sesekali menaikkan harga, meskipun mereka mencoba untuk tidak mengubah harga terlalu sering. Dalam hal sumber daya manusia (SDM) atau karyawan, mereka cenderung mendatangkan tenaga kerja asli dari Tegal, Brebes, dan Pemalang.

Sampai sekarang, Warteg Kharisma Bahari telah berhasil mengembangkan beberapa program franchise dengan harga yang terjangkau, sehingga berikut adalah program-program tersebut:

  1. Warteg Kharisma Bahari: Cocok untuk budget menengah dan merupakan pilihan terbaik.
  2. Warteg Mamoka Bahari: Cocok untuk budget minimal.
  3. Warteg Subsidi Bahari: Cocok untuk budget minimal dan pemula dalam bisnis kuliner.
  4. Warteg Selaras Bahari: Cocok untuk pemula dalam bisnis kuliner.
Tags: Warteg, Kharisma, Bahari Ekspansi, Bisnis Warteg, di, Solo Waralaba, Warteg Kuliner, Indonesia Permintaan, Tinggi Industri, Makanan Pengusaha, Kuliner Franchise, Kuliner Pertumbuhan, Bisnis,
Pilar Asia

Leave a reply

Indonesia SME’s Marketplace

Ruko Graha Boulevard Summarecon Serpong, Jln. Gading Serpong Boulevard BVA1, Curug Sangereng,

Kec. Klp Dua, Kabupaten Tangerang, Banten 15810

METODE PEMBAYARAN


© 2021 Pilar Asia | PT Pilar Kemajuan Indonesia