Forbes 30 Under 30 adalah daftar anak muda yang berusia di bawah 30 tahun dan berasal dari kalangan pengusaha, pemimpin, maupun pekerja seni yang sukses membangun
startup inovatif. Dinilai sebagai daftar yang
prestigious, ternyata ada beberapa nama yang masuk ke
Forbes 30 Under 30 yang terlibat kasus penipuan lho, Pilaris! Mulai dari CEO
startup kesehatan hingga
startup yang bergerak di bidang keuangan, berikut beberapa nama tersebut!
Charlie Javice
Pendiri
startup Frank ini sempat masuk dalam daftar
Forbes 30 Under 30 pada tahun 2019 lalu.
Frank sendiri merupakan
startup fintech bagi mahasiswa yang mencari bantuan keuangan. Pada tahun 2021,
JP Morgan mengakuisisi
Frank dengan nilai sebesar US$175 juta atau sekitar Rp2,6 triliun! Setelah akuisisi dilakukan,
JP Morgan kemudian melakukan uji coba
marketing campaign. Namun, ternyata jumlah
campaign yang sukses hanya mencapai kurang dari 30%. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut,
JP Morgan menemukan bahwa Charlie Javice telah membuat laporan pengguna palsu sebanyak 4 juta pelajar. Pada kenyataannya, jumlah pengguna
Frank yang sebenarnya hanya mencapai 300.000 pengguna saja.
Caroline Ellison
Sebagai pemimpin dari
Alameda Research, Caroline sendiri masuk ke daftar
Forbes 30 Under 30 pada tahun 2022 lalu. Namun, namanya ikut terseret ketika
Alameda Research terlibat dalam kasus Sam Bankman-Fried.
Alameda Research sendiri merupakan perusahaan yang didirikan oleh CEO perusahaan kripto FTX, Sam Bankman-Fried. Ellison pada akhirnya
mengaku bersalah atas berbagai tuduhan kriminal, mulai dari penipuan hingga pelanggaran dana kampanye. Ellison juga telah memutuskan untuk bekerja sama dengan jaksa federal guna mengungkapkan hubungan antara Alameda dan FTX, termasuk pengaturan kredit Alameda.
Elizabeth Holmes
Elizabeth Holmes merupakan Ahli Bioteknologi AS sekaligus CEO dari
startup Theranos. Holmes menerima
Under 30 Doers Award dari Forbes dan menempati peringkat ke-73 dalam daftar 'wanita paling berpengaruh di dunia' 2015. Pencapaian ini didapatkan karena Theranos merilis alat tes yang mampu mendeteksi ratusan penyakit hanya dengan tetesan darah. Namun pada tahun 2022,
The Wall Street Journal menemukan bahwa alat tes tersebut tidak bekerja sesuai dengan yang disampaikan oleh Holmes. Holmes kemudian dijatuhi hukuman lebih dari 11 tahun penjara atas empat dakwaan. Holmes dituduh telah menipu
investor selama 15 tahun dengan iming-iming dia telah mengembangkan perangkat medis revolusioner.
Sam Bankman-Fried
CEO dari perusahaan kripto FTX ini sempat masuk daftar
Forbes 30 Under 30 pada tahun 2021 lalu. Namun, Sam Bankman-Fried
pada akhirnya didakwa atas dua tuduhan penipuan secara elektronik (
wire fraud) dan enam tuduhan tuduhan terkait konspirasi. Selain itu, pihak berwenang juga menuding Bankman-Fried mencuri dana pelanggan dari FTX untuk menutupi pinjaman yang diambil oleh
Alameda Research, salah satu anak perusahaan FTX. Bankman-Fried juga dituding menggunakan dana itu untuk membiayai kampanye politisi dari kedua partai sebagai suap untuk mempengaruhi penetapan kebijakan publik.
Harsh Dalal
Di usianya yang masih 19 tahun, pengusaha asal Singapura ini berhasil masuk daftar
Forbes 30 Under 30 pada tahun 2021 lalu. Pencapaian ini diraih Harsh Dalal setelah berhasil mendirikan
Team Labs yang diklaim memiliki nilai sebesar $25 juta atau setara dengan Rp352,16 miliar! Namun, penyelidikan oleh
The Straits Times menemukan bahwa tidak ada firma lokal di Singapura yang terdaftar atas nama
Team Labs atau
Codexia Studios yang merupakan nama awal dari
startup Harsh Dalal. Selain itu, klaim Harsh Dalal bahwa
Team Labs memiliki 120 karyawan juga tidak terbukti, sebab di laman LinkedIn
Team Labs,
jumlah karyawan yang terdaftar hanya mencapai 5 orang. Hingga saat ini, Dalal tidak bisa dihubungi melalui email maupun telepon. Laman LinkedIn miliknya juga sudah dihapus.
Meskipun
prestigious, ternyata daftar
Forbes 30 Under 30 belum dapat dianggap sebagai 100 persen kredibel lho, Pilaris! Bermimpi besar tentu saja boleh, tapi jangan sampai menghalalkan segala cara
termasuk penipuan untuk mencapai mimpi tersebut, ya!
Temukan informasi lainnya seputar keuangan dan bisnis di Pilar Asia!