
Investasi merupakan kegiatan memberi atau menanamkan modal kepada pengembang (perusahaan) dengan tujuan memperoleh profit besar dimasa depan. Sayangnya, akhir-akhir ini investasi juga dijadikan alat untuk menipu, lho! Investasi tersebut dikenal dengan istilah
investasi bodong, yaitu investasi yang memberikan iming-iming berupa
return yang sangat besar dan instan. Investasi bodong tersebut akan merugikan investor karena modal utama beresiko hilang. Oleh karena itu, Pilaris harus terus waspada dan perhatikan kelima ciri investasi bodong di bawah ini!
Tidak Memiliki Izin atau Legalitas
Industri pasar modal, perbankan, asuransi, dan sebagainya
berada di bawah Otoritas Jasa Keuangan. Sementara itu, perdagangan berjangka dan komoditi diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi di bawah Kementerian Perdagangan. Perusahaan keuangan tidak cukup hanya memiliki izin pendirian perseroan.
Menawarkan Keuntungan Besar dalam Waktu Singkat
Umumnya, keuntungan dari investasi jangka panjang adalah sekitar 15 hingga 20%. Jika keuntungan yang ditawarkan dari investasi lebih dari itu, maka Pilaris patut curiga. Terlebih jika jangka waktunya sangat singkat. Selain itu,
prinsip dasar investasi adalah semakin pendek jangka waktu investasi dan semakin kecil risiko, maka kemungkinan return atau keuntungan yang didapat akan semakin rendah, dan begitu pula sebaliknya. Nah, pada investasi bodong, Pilaris akan mendapatkan keuntungan besar dalam waktu sesingkat-singkatnya dengan risiko yang minim.
Aset Perusahaan Tidak Jelas
Investasi harus
memiliki underlying aset yang jelas. Misalnya, reksa dana saham akan memiliki aset berupa saham. Dana yang diinvestasikan akan diolah oleh manajer untuk memperoleh profit. Dalam dunia investasi bodong, tidak ada kejelasan perputaran uang investasi. Produk yang ditawarkan serta informasi lebih lanjut tentang perusahaan investasi tidak bisa ditemukan secara valid. Bahkan ketika Pilaris meminta penjelasan produk dan pengelolaan dana secara detail, pihak investasi bodong akan memberikan jawaban yang tidak jelas dan berputar-putar. Jadi, Pilaris sebagai investor buta informasi mengenai dana yang telah kalian investasikan.
Tidak Ada Transparansi Dana
Investasi legal akan menjelaskan kemungkinan risiko, kerugian profit, dana sebagainya kepada investor. Sementara itu, investasi bodong menghindari hal tersebut. Mereka hanya memberikan iming-iming profit tinggi tanpa disertai dengan resiko. Selain itu, investasi yang sehat dikelola oleh manajer investasi yang terpercaya dengan pengelolaan sumber dana yang jelas dan transparan. Sebaliknya, investasi bodong memiliki pengelolaan dana yang tidak jelas dan saat dipertanyakan, mereka tidak memiliki jawaban.
Meminta Investor Mencari Nasabah Baru
Investasi bodong biasanya akan meminta investor untuk mencari nasabah baru. Jadi, Pilaris akan dijebak dan didesak untuk merekrut anggota atau nasabah baru. Selain itu, Pilaris akan diiming-iming keuntungan yang besar jika kita berhasil mencari nasabah baru.
Dengan memperhatikan kelima ciri investasi bodong di atas, Pilaris akan dapat lebih waspada terhadap tawaran investasi ke depannya. Uang yang kalian gunakan untuk berinvestasi
akan terbuang sia-sia jika Pilaris gunakan untuk berinvestasi di investasi bodong.
Pilaris bisa belajar lebih lanjut seputar informasi lainnya terkait investasi di Pilar Asia!