
Umumnya, sebelum seorang pemilik usaha
mengajukan proposal ke investor, mereka juga diminta untuk menyertakan proyeksi finansial. Proyeksi finansial sendiri adalah sebuah
perencanaan keuangan atau anggaran yang dibuat oleh suatu perusahaan untuk memprediksi jumlah biaya yang dibutuhkan serta proyeksi pendapatan yang akan didapatkan dalah satu periode tertentu. Agar investor mau
menanamkan modal di bisnis kalian, Pilaris harus menyusun proyeksi finansial yang baik! Ada beberapa cara yang dapat kalian lakukan.
Gunakan Proyeksi Bottom-Up
Hal ini berarti, Pilaris harus membuat proyeksi berdasarkan jumlah konsumen sebenarnya dan perhitungan kasar. Proyeksi ini juga harus terus tumbuh bersamaan dengan rangkaian pendanaan dari investor. Dengan menggunakan metode ini, Pilaris dapat menggabungkan minat awal dari para konsumen potensial. Dengan demikian, angka perhitungan kasar yang masuk akal bisa digunakan untuk menunjukkan pertumbuhan tiap kategori konsumen.
Susun Perencanaan Produksi Barang
Pilaris juga perlu secara spesifik mencari persentase keuntungan terbesar dari tiap produk yang telah berhasil dijual dan menganalisa produk mana yang akan mampu memberikan keuntungan terbesar pada tahun selanjutnya. Pengetahuan terkait hal ini dapat membantu Pilaris untuk
merencanakan keuntungan pada masa yang akan datang.
Jangan Menggunakan Proyeksi Top-Down
Metode
top-down dibuat dengan cara mengambil angka pangsa pasar yang diketahui saat ini, lalu membuat asumsi persentase porsi pasar yang akan diambil oleh perusahaan. Setelah itu, Pilaris mengalikannya dengan perkiraan laju perkembangan usaha seiring dengan berjalannya waktu. Metode ini lebih cocok digunakan unutuk menggambarkan ukuran pasar, tapi bukan untuk memperkirakan pendapatan.
Nah, itu tadi beberapa tips yang bisa Pilaris terapkan dalam penyusunan proyeksi finansial bisnis kalian! Semoga bisa membantu untuk
meloloskan proposal kalian ke investor, ya!
Demi kelangsungan bisnis kalian, Pilaris bisa belajar lebih lanjut seputar bisnis franchise lainnya, di Pilar Asia!