
Bekerja memang merupakan suatu hal yang perlu dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Pilaris untuk memilih jenis pekerjaan yang benar-benar kalian minati! Hal ini perlu dilakukan agar kalian merasa senang bekerja dan memberikan performa terbaik kalian. Nah, sebuah survei yang dilakukan oleh
Data Indonesia menemukan bahwa 58,3% anak muda Indonesia memilih berbisnis sebagai pekerjaan impian mereka, lho! Tidak hanya itu, di posisi kedua diisi oleh
investor yang dipilih oleh 16,3% anak muda Indonesia sebagai pekerjaan impian. Tentu saja hal ini akan berpotensi membawa dampak positif bagi dunia bisnis dan investasi Indonesia! Kalau Pilaris merupakan salah satu orang yang berminat untuk merintis karir sebagai seorang pebisnis, berikut ini beberapa tipe bisnis yang bisa kalian mulai!
Manufaktur
Bisnis manufaktur merupakan tipe bisnis yang berfokus untuk melakukan transformasi barang, bahan, atau zat mentah menjadi produk jadi yang siap pakai. Proses transformasi tersebut dapat dilakukan dalam bentuk fisik, kimia, atau mekanik. Pada umumnya, seluruh bisnis manufaktur akan memiliki pabrik yang dijadikan sebagai tempat produksi barang. Hal ini disebabkan karena proses manufaktur biasanya melibatkan mesin dan peralatan pendukung lainnya.
Ada tiga jenis utama produksi manufaktur, yaitu
make-to-stock (MTS), make-to-order (MTO), dan
make-to-assemble (MTA). MTS adalah strategi manufaktur tradisional yang mengandalkan data penjualan masa lalu untuk memperkirakan permintaan konsumen dan merencanakan aktivitas produksi terlebih dahulu. MTO merupakan proses pembuatan yang dimulai hanya setelah pesanan diterima, sehingga memungkinkan pelanggan untuk memesan produk yang disesuaikan dan diproduksi sesuai spesifikasi mereka. Sedangkan, MTA adalah strategi yang mengandalkan prakiraan permintaan untuk mempersiapkan komponen dasar suatu produk, tetapi mulai merakitnya setelah pesanan diterima.
E-Commerce
Tipe bisnis yang satu ini memang sangat familiar di kalangan masyarakat. Dengan perkembangan teknologi digital, membuka
platform e-commerce untuk memulai bisnis memang sangat mudah! Tapi, selain hanya sebatas tempat untuk melakukan kegiatan
jual beli secara online, sebenarnya terdapat beberapa jenis
e-commerce, lho!
Beberapa jenis tersebut antara lain adalah
Business-to-Business (B2B), yang merupakan jenis
e-commerce yang paling besar karena meliputi transaksi yang dilakukan antar perusahaan atau jenis usaha. Jadi, konsumen dari penjualan barang dan jasa ini merupakan sebuah kelompok usaha dan bukan konsumen perorangan. Jenis lain adalah
Business-to-Consumers (B2C) yang merupakan jenis bisnis e-commerce yang paling dikenal oleh masyarakat. Sebab, B2C adalah proses transaksi yang dilakukan antara produsen barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir. Sedangkan,
Consumer-to-Consumer (C2C) adalah transaksi barang atau jasa yang dilakukan dari konsumen kepada konsumen, biasanya dilakukan melalui
marketplace. Dengan demikian, konsumen juga berperan sebagai penyedia barang dan jasa yang menggunakan
marketplace sebagai
platform untuk bertransaksi.
Franchise
Nah, seperti yang kita semua ketahui,
franchise adalah jenis lisensi yang diberikan pemegang waralaba (
franchisee). Ada berbagai akses untuk
bisnis franchise, misalnya merek dagang pemilik waralaba (
franchisor) dan pengetahuan bisnis.
Franchisee kemudian akan menjual produk dan layanan dibawah nama bisnis pemilik waralaba. Selain itu,
franchisee akan membayar biaya awal dan lisensi tahunan ke
franchisor. Biaya franchise ini berupa penggunaan merek dan lisensi.
Menurut
International Franchise Association, terdapat empat jenis bisnis
franchise. Pertama,
product franchise. Jenis ini merupakan jenis yang paling familiar, sebab usaha waralaba ini mewajibkan pemilik
brand untuk memiliki kontrol penuh terhadap pihak yang menjual kembali atau mendistribusikan produknya. Kedua,
manufacturing franchisee. Tipe ini merupakan hak yang dimiliki
franchisee untuk membuat produksi produk dari
brand tertentu yang dimiliki
franchisor. Jadi,
franchisee memiliki hak untuk mencampur atau mengolah bahan baku yang telah disediakan oleh pemilik
brand tersebut. Ketiga,
business opportunity ventures. Dalam tipe ini,
franchisee memiliki kewajiban untuk membeli serta mendistribusikan atau memasarkan berbagai produk yang berasal dari perusahaan tertentu. Terakhir,
business format franchising. Dalam jenis bisnis ini,
franchisee akan menjual produk milik
franchisor dengan menjalankan kesepakatan atau cara dan sistem yang disesuaikan dengan
franchisor tersebut. Kalau Pilaris berminat untuk mulai berbisnis
franchise sebagai pekerjaan impian, kalian bisa
menemukan berbagai brand di sini!
Berbisnis memang merupakan pekerjaan yang patut diimpikan, sebab Pilaris bisa mengontrol alur usaha sesuai dengan keinginan dan kepentingan kalian masing-masing.
Pilaris juga bisa menemukan tips lainnya seputar bisnis franchise di Pilar Asia!