
Sepanjang paruh akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023 ini, memang banyak sekali berita mengenai beberapa
startup yang bangkrut dan terpaksa menutup kegiatan operasionalnya. Hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di banyak perusahaan
startup dunia, lho! Tentu saja, hal ini menjadi sebuah fenomena unik yang membuat penasaran banyak orang! Menurut
CB Insights, terdapat 12 alasan kenapa
startup mengalami kebangkrutan. Nah, dari ke-12 alasan tersebut, alasan utama didominasi oleh masalah kurangnya dana untuk mendukung biaya operasional, serta tidak adanya target pasar yang benar-benar membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan!
Kekurangan Dana
Menurut laporan
CB Insight sebanyak 38% perusahaan
startup dunia mengalami kebngkrutan karena kekurangan dana, lho! Oleh karena itu, sudah sebaiknya seluruh perusahaan
startup perlu menghitung jumlah dana yang dibutuhkan, jumlah sisa dana yang ada, dan sebagainya. Selain itu, penting bagi Pilaris untuk mengetahui cara memaksimalkan dana yang ada guna melanjutkan kegiatan operasional dengan
rate pengembalian yang tinggi. Maka, Pilaris harus membuat
perencanaan keuangan yang matang dan memantau kondisi keuangan secara rutin. Kekurangan dana sendiri pada akhirnya akan menimbulkan berbagai permasalahan lainnya, lho! Misalnya karena kurang dana, kalian terpaksa meningkatkan harga atau tidak bisa melakukan
inovasi produk. Hal tersebut akan membuat minat pelanggan berkurang dan berpotensi kalah saing dengan kompetitor bisnis.
Tidak Diminati Pasar
Alasan kedua dari penyebab
startup bangkrut adalah tidak adanya
target pasar yang tepat. Menurut laporan dari
CB Insights sebanyak 35% startup dunia mengalami kebangkrutan karena alasan ini, lho! Di zaman sekarang, tentu Pilaris banyak melihat perusahaan
startup yang memiliki berbagai ide-ide segar dan menarik. Sayangnya, tidak semua dari ide-ide tersebut memberikan manfaat yang signifikan bagi pasar. Kebanyakan
startup yang memiliki ide demikian hanya berupaya untuk menjadi bisnis yang unik, modern, dan
out of the box. Padahal, sebenarnya ide bisnis mereka belum bisa diterima masyarakat karena tidak sesuai dengan permasalahan yang sebenarnya mereka hadapi. Untuk menghindari hal ini, maka sangat penting bagi
startup untuk melakukan riset pasar secara mendalam sebelum mulai merintis bisnis. Kurangnya minat pasar juga dapat menyebabkan permasalahan lainnya, lho! Misalnya, karena pasar tidak berminat, maka kalian tidak memiliki
feedback yang tepat, sehingga
kualitas produk kalian tidak dapat ditingkatkan.
Membangun sebuah bisnis, apalagi
startup, memang sulit, Pilaris! Kalian harus memiliki produk yang mampu memenuhi kebutuhan pasar, serta tumbuh dengan cepat dan berhasil berkompetisi agar dapat menjadi
startup yang sukses.
Jika kalian masih ingin tau lebih lanjut soal tips terkait franchise lainnya, kalian bisa membaca semuanya di Pilar Asia!