
Seperti yang telah Pilaris ketahui,
franchise merupakan sebuah bisnis dimana pihak kedua (
franchisee) mendapatkan hak dari
pihak pertama (franchisor) untuk melaksanakan sebuah bisnis dengan nama atau merek serta sistem dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya dengan jangka waktu tertentu. Nah, seperti halnya dengan bisnis lain,
franchise tentu memiliki beberapa biaya yang harus diperhitungkan, lho!
Untuk itu, dalam artikel kali ini kita akan melihat
macam-macam fee yang terdapat dalam bisnis
franchise dan juga cara menentukannya. Simak di bawah ini, Pilaris!
Jenis Fee dalam Franchise
Seperti halnya dengan bisnis lain,
franchise tentu memiliki beberapa biaya yang harus diperhitungkan. Adapun jenis-jenis
fee dalam
franchise terdiri dari dua jenis, yakni
franchise fee dan
royalty fee.
Franchise Fee
Franchise fee umumnya merupakan biaya pertama yang dikeluarkan oleh
franchisee saat akan menjalin kerjasama. Biasanya,
franchisor akan menawarkan beberapa jenis paket dengan harga yang berbeda-beda,
menyesuaikan dengan budget dan kebutuhan franchisee.
Franchisee fee dapat dianggap sebagai biaya pembelian hak
franchise atau biaya awal waralaba. Hak tersebut kemudian dapat digunakan selama jangka waktu yang telah ditentukan pada awal perjanjian.
Royalty Fee
Royalty fee merupakan biaya yang perlu dibayarkan dalam kurun waktu tertentu sebagai ganti dari penggunaan hak intelektual
franchisor. Biasanya,
royalty fee ini ditetapkan dalam bentuk prosentase dan dibayarkan dari
laba atau keuntungan setiap bulannya. Terdapat
dua jenis pembayaran royalty fee, yakni
flat dan progresif. Dengan sistem
flat,
royalty fee dibayarkan dengan persentase yang tetap dan tidak berubah berapapun penghasilan yang didapatkan. Sedangkan, sistem persentase progresif menentukan bahwa semakin tinggi penghasilan yang didapatkan, maka semakin tinggi pula persentase yang dikenakan.
Cara Menentukan Fee dalam Franchise
Biaya yang ditentukan oleh
franchisor harus ditentukan dengan pertimbangan yang matang. Jika biayanya terlalu tinggi, maka tidak akan ada
franchisee yang
tertarik bekerjasama. Sedangkan, jika biaya yang dikenakan terlalu rendah, maka
franchisor juga akan merugi dan kekurangan biaya untuk mengembangkan bisnis.
Dengan menggunakan metode ini,
franchise fee dan
royalty fee ditentukan dengan menghitung seluruh biaya yang diperlukan oleh
franchisor untuk mengembangkan sistem
franchise tersebut. Biaya
franchise kemudian ditetapkan dengan harga jual yang bisa menutupi biaya yang dikeluarkan serta keuntungan yang ingin didapatkan.
Metode ini menentukan harga
franchise dengan menghitung rata-rata biaya kompetitor. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan
data yang dimiliki terkait kompetitor. Dengan mengetahui rata-rata biaya
franchise industri sejenis, Pilaris akan lebih mudah memasarkan bisnis
franchise kalian.
Metode ini berfokus pada
daya beli pelanggan. Jika daya beli pelanggan tinggi, maka
franchise fee dan
royalty fee juga akan semakin mahal. Biasanya perbedaan ini terjadi karena
perbedaan wilayah, seperti ibu kota dengan pedesaan, atau daerah pinggiran kota dengan daerah pusat perbelanjaan.
Selain
fee dalam
franchise, ada berbagai hal lainnya yang perlu Pilaris ketahui untuk dapat membangun bisnis dengan sukse.
Temukan informasi lainnya seputar keuangan dan franchise di Pilar Asia!