Era digital mengubah cara brand F&B berkomunikasi dengan konsumen. TikTok dan Instagram menjadi battlefield utama brand lokal untuk merebut perhatian Gen Z dan Millennial.
Strategi Marketing F&B yang Terbukti Viral:
User Generated Content (UGC) Mixue berhasil viral dengan challenge #MixueIceCreamSong. Konsumen dengan sukarela membuat konten, memberikan brand awareness gratis yang massive.
Influencer Micro dan Nano Daripada selebriti mahal, brand seperti Kopi Kenangan lebih fokus ke food blogger dan micro influencer. ROI lebih tinggi dan engagement lebih autentik.
Behind The Scenes Content Rans Entertainment (Richeese Factory) rajin share proses pembuatan makanan. Konten ini membangun trust dan menunjukkan kualitas produk.
Trending Audio dan Hashtag Brand pintar memanfaatkan audio viral TikTok. Es Teh Indonesia menggunakan audio trending untuk konten produk mereka, hasilnya engagement naik 300%.
Interactive Content Poll, quiz, dan Q&A di Instagram Stories sangat efektif. Geprek Bensu rutin bikin poll "Pilih level kepedasan" yang engagement-nya tinggi.
Storytelling Emosional Warung Upnormal berhasil dengan campaign "Cerita di Balik Menu". Mereka share story inspiratif di balik setiap hidangan.
Kolaborasi Antar Brand Cross-promotion dengan brand non-kompetitor efektif. Chatime x Indomie sempat viral dan meningkatkan brand awareness kedua pihak.
Tips Eksekusi:
- Posting konsisten (minimal 3x seminggu)
- Gunakan hashtag mix (trending + niche)
- Respond semua comment dan DM
- Analyze insights untuk optimize konten
- Budget 20-30% revenue untuk digital marketing
Kunci sukses marketing F&B di era digital: be authentic, be consistent, be engaging.
