Tanaman hias, atau yang sering dikenal sebagai tanaman ornamental, adalah spesies tanaman yang memiliki daya tarik tertentu, baik itu melalui bunga, daun, cabang, akar, atau aroma khas yang dihasilkannya. Budidaya tanaman hias melibatkan serangkaian proses, mulai dari penanaman, perawatan, hingga pemeliharaan. Beberapa tujuan utama dari budidaya tanaman hias termasuk meningkatkan estetika lingkungan, menciptakan suasana segar dan sejuk, dan juga sebagai sumber pendapatan ekonomi.
Dalam proses budidaya, ada beberapa tahapan penting yang perlu diperhatikan. Pertama adalah pemilihan varietas tanaman hias yang sesuai dengan kondisi lingkungan, arah cahaya, dan kelembapan udara. Kemudian, memilih media tanam yang sesuai dengan varietas tanaman yang dipilih, seperti sabut kelapa atau pecahan genteng untuk tanaman Anggrek. Setelah itu, melakukan penanaman bibit tanaman hias pada media tanam yang telah dipilih.
Perawatan tanaman hias memerlukan kesabaran dan ketelatenan. Ini melibatkan penyiraman dan pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, petani juga perlu mewaspadai adanya hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Jika ditemukan tanaman yang terkena hama atau penyakit, sebaiknya tanaman tersebut dipindahkan untuk mencegah penyebaran kepada tanaman lainnya.
Tahap terakhir dalam bisnis budidaya tanaman hias adalah pemasaran. Pemasaran merupakan tahap penting yang dapat menentukan sejauh mana produk tanaman hias dapat dijual dan memberikan keuntungan. Ada beberapa strategi pemasaran yang dapat digunakan, seperti analisis SWOT untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam bisnis. Strategi lainnya adalah peningkatan kualitas dan kuantitas layanan, pemeliharaan hubungan baik dengan mitra eksternal, pemasangan papan nama atau banner, serta pemanfaatan marketplace dan diversifikasi produk.
Meski demikian, bisnis tanaman hias juga memiliki beberapa kendala. Beberapa di antaranya meliputi harga standar tanaman yang rendah, perubahan selera pembeli, dan ketidakpastian permintaan jenis tanaman tertentu. Untuk mengatasi kendala ini, perlu dilakukan manajemen pemasaran dan manajemen risiko yang tepat. Selain itu, pebisnis tanaman hias juga perlu melakukan perlakuan khusus untuk meningkatkan kualitas tanaman, seperti menggunakan bibit berkualitas, media dan lingkungan yang tepat, serta perawatan intensif.
Berdasarkan analisis ini, perlu adanya upaya untuk mengaktifkan kembali asosiasi tanaman hias. Melalui asosiasi ini, petani dapat mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam budidaya dan pemasaran tanaman hias. Selain itu, asosiasi juga dapat membantu dalam mempromosikan tanaman hias, meningkatkan permintaan pasar, dan mengenali hama serta penyakit yang dapat membahayakan tanaman hias.