
Seperti yang telah Pilaris ketahui, franchise merupakan sebuah bisnis dimana pihak kedua (franchisee) mendapatkan hak dari pihak pertama (franchisor) untuk melaksanakan sebuah bisnis dengan nama atau merek serta sistem dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya dengan jangka waktu tertentu. Nah, seperti halnya dengan bisnis lain, franchise tentu memiliki beberapa biaya yang harus diperhitungkan, lho!
Untuk itu, dalam artikel kali ini kita akan melihat macam-macam fee yang terdapat dalam bisnis franchise dan juga cara menentukannya. Simak di bawah ini, Pilaris!
Jenis Fee dalam Franchise
Seperti halnya dengan bisnis lain, franchise tentu memiliki beberapa biaya yang harus diperhitungkan. Adapun jenis-jenis fee dalam franchise terdiri dari dua jenis, yakni franchise fee dan royalty fee.

© Unsplash
Franchise Fee
Franchise fee umumnya merupakan biaya pertama yang dikeluarkan oleh franchisee saat akan menjalin kerjasama. Biasanya, franchisor akan menawarkan beberapa jenis paket dengan harga yang berbeda-beda, menyesuaikan dengan budget dan kebutuhan franchisee. Franchisee fee dapat dianggap sebagai biaya pembelian hak franchise atau biaya awal waralaba. Hak tersebut kemudian dapat digunakan selama jangka waktu yang telah ditentukan pada awal perjanjian.
Royalty Fee
Royalty fee merupakan biaya yang perlu dibayarkan dalam kurun waktu tertentu sebagai ganti dari penggunaan hak intelektual franchisor. Biasanya, royalty fee ini ditetapkan dalam bentuk prosentase dan dibayarkan dari laba atau keuntungan setiap bulannya. Terdapat dua jenis pembayaran royalty fee, yakni flat dan progresif. Dengan sistem flat, royalty fee dibayarkan dengan persentase yang tetap dan tidak berubah berapapun penghasilan yang didapatkan. Sedangkan, sistem persentase progresif menentukan bahwa semakin tinggi penghasilan yang didapatkan, maka semakin tinggi pula persentase yang dikenakan.
Cara Menentukan Fee dalam Franchise
Biaya yang ditentukan oleh franchisor harus ditentukan dengan pertimbangan yang matang. Jika biayanya terlalu tinggi, maka tidak akan ada franchisee yang tertarik bekerjasama. Sedangkan, jika biaya yang dikenakan terlalu rendah, maka franchisor juga akan merugi dan kekurangan biaya untuk mengembangkan bisnis.

© Unsplash
Cost Oriented
Dengan menggunakan metode ini, franchise fee dan royalty fee ditentukan dengan menghitung seluruh biaya yang diperlukan oleh franchisor untuk mengembangkan sistem franchise tersebut. Biaya franchise kemudian ditetapkan dengan harga jual yang bisa menutupi biaya yang dikeluarkan serta keuntungan yang ingin didapatkan.
Market Oriented
Metode ini menentukan harga franchise dengan menghitung rata-rata biaya kompetitor. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan data yang dimiliki terkait kompetitor. Dengan mengetahui rata-rata biaya franchise industri sejenis, Pilaris akan lebih mudah memasarkan bisnis franchise kalian.
Customer Oriented

© Unsplash
Metode ini berfokus pada daya beli pelanggan. Jika daya beli pelanggan tinggi, maka franchise fee dan royalty fee juga akan semakin mahal. Biasanya perbedaan ini terjadi karena perbedaan wilayah, seperti ibu kota dengan pedesaan, atau daerah pinggiran kota dengan daerah pusat perbelanjaan.
Selain fee dalam franchise, ada berbagai hal lainnya yang perlu Pilaris ketahui untuk dapat membangun bisnis dengan sukse. Temukan informasi lainnya seputar keuangan dan franchise di Pilar Asia!